Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Pada kali ini saya memposting mengenai catatan komunikasi data milik teman saya :D
Perkenalkan dulu ini yang punya catatannya @Jaka_nurani
okeyy lanjutt materinya cekidottt :v
I.Kesimpulan
1. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih
jaringan untuk meneruskan data dari
Satu jaringan ke
jaringan lain.
2. Mikrotik bisa digunakan pada jaringan komputer berskala
kecil atau besar
3. Switch adalah suatu operator yang berfungsi sebagai
pengatur dan pembagi sinyal data
4. Mikrotik routerOs adalah sistem operasi dan perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk
Menjadikan
komputer menjadi router network, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostpot
5. Switch adalah perangkat yang lebih cerdas dibandingkan
Hub serta performanya lebih tinggi
Dibanding Hub
6. Access point adalah berisi sebuah LAN server dan antena
untuk transmisi dan menerima sinyal
7. Access point outdoor berfungsi sebagai pengelola user,
pengelola akses, proxy dan lain-lain.
8. Switch dan Hub tidak dapat menghubungkan jaringan
komputer yang berbeda
9. Router dapat menghubungkan jaringan komputer yang berbeda
10. Access point menyediakan koneksi wireless
11. Dengan access point client bisa dengan cepat dan mudah
untuk terhubung kepada LAN
12. Router untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased
line seperti T1 atau T3 disebut
Akses server
13. Router untuk menghubungkan sebuah jaringan lokal ke
sebuah koneksi DSL disebut DSL router
14. Routerboard adalah hardware khusus untuk menjalankan routeros
mikrotik sehingga
Menjadi router
yang handal
15. Routerboard bisa dianggap atau sama dengan PC atau Laptop
tanpa sistem operasi
1. Dalam penyettingan mikrotik router
2. Cara menjalankan firewall
3. Kurangnya praktek latihan
4. Cara mengatur kapasitas akses
5. Cara mengatur access point supaya dapat berfungsi menjadi
DHCP server
6. Pembagian bandwitch managemen
7. Cara mengatur akses berdasarkan Mac Address Devices
8. Trouble pada wifi yang diberikan access point
9. Belum tahu cara kerja transceiver yang menerima sinyal
dari client router
10. Cara mengelola autentifikasi
III.Solusi kesulitan yang di alami teman saya
1. Pada saat kita setting pertama kali router MikroTik yang masih baru, terkadang kita kesulitan untuk remote di ether1, atau ketika kita sudah berhasil remote router, di dalam router sudah terdapat konfigurasi yang terlihat tidak begitu familiar. Hal tersebut bukan karena malfuction router MiktoTik, akan tetapi karena adanya default konfigurasi. Bagi beberapa orang, akan lebih mudah konfigurasi dari awal ketika router tidak ada konfigurasi sama sekali. Namun bagi orang yang masih belajar setting MiktoTik, default konfigurasi akan sangat membantu. Akan kita coba jabarkan lebih detail mengenai default konfigurasi.router yang memiliki default konfigurasi biasanya akan menampilkan informasi bahwa terdapat default konfigurasi setelah login console atau muncul kotak dialog ketika diremote menggunakan winbox.
IP AddressDefault konfigurasi akan memasang IP address untuk interface yang terkoneksi ke jaringan lokal dengan IP Address 192.168.88.1/24. Sehingga nantinya jaringan lokal akan menggunakan segmen network 192.168.88.0/24.
Namun hai ini tidak berlaku untuk produk yang memiliki 1 interface ethernet, RB411 series, RB433 series, RB435 series, RB800 series, CCR series dan RB1000 series. IP address tetap terpasang di interface ether1.
DHCPDHCP Server akan diajalankan oleh default konfigurasi di interface yang terkoneksi ke jaringan lokal. Client cukup konek ke interface ethernet selain ether1, maka secara otomatis akan mendapatkan ip address.
Default konfigurasi juga menjalankan service DHCP Client di interface ether1 yang diasumsikan akan terkoneksi ke internet. ISP biasanya memberikan IP address secara dynamic sehingga client tidak perlu kesulitasn setting IP address, gateway, dns, dll. Jika ISP atau modem secara otomatis memberikan ip address, maka cukup koneksikan kabel dari internet/ISP ke ether1 router MikroTik, maka router sudah bisa mendapatkan IP address dan terkoneksi ke internet.
WirelessUntuk perangkat yang memiliki embedded interface wireless, juga terdapat default konfigurasi untuk beberapa setting tergantung kondisi hardware router tersebut.
Mode, untuk perangkat yang memiliki lisensi leve 4 keatas, secara default akan menggunakan mode "AP Bridge", sedangkan untuk router yang memiliki lisensi level 3 menggunakan mode station.
Band, jika router hanya support di 2Ghz dan support MIMO, maka akan menggunakan band "2Ghz-b/g/n" dan router yang hanya support 5Ghz dan MIMO akan menggunakan band "5Ghz-a/n".
Frekuensi, pada roiter yang support 2Ghz akan menggunakan frekuensi 2412. Dan router yang support 5Ghz akan menggunakan frekuensi 5300.
Chain, untuk router yang sudah mendukung dual chain, setting default akan menggunakan mengaktifkan chain 0,1. dan untuk router yang masih single chain, hanya akan menggunakan chain 0.
Security Profile, default konfig akan membuat security profile dengan serial number router sebagai WPA dan WPA2 Key.
SSID, akan ditentukan berdasarkan mac-address interface wireless. biasanya akan diset SSID "MikroTik-[Enam Digit Terakhir MAC-Address]"
Selain memberikan beberapa setting diatas, interface wireless juga akan di-bridge dengan interface ethernet lokal sehingga jaringan wireless berada dalam segmen yang sama dengan jaringan kabel.
Untuk perangkat yang dengan tambahan interface wireless yang terpasang di port MiniPCI akan di-disable.
Firewall
Ada beberapa rule firewall yang akan dibuat oleh default konfigurasi untuk kemanan router dan untuk menghemat resource router dengan melakukan drop paket yang tidak dibutuhkan. Berikut rule firewall default konfigurasi :
DNSStatic DNS dibuat oleh default konfigurasi dengan dns name "router" dan IP address 192.168.88.1. Artinya router juga berjalan sebagai DNS Server. Jika kita buka browser kemudian kita ketik pada address bar dengan alamat http://router maka alamat yang dituju oleh browser adalah 192.168.88.1 dan akan muncul tampilan web-base router MikroTik.
TipsDefault Konfigurasi bisa di edit atau dihilangkan sesuai dengan kebutuhan. Jika ternyata default konfigurasi malah membuat kita kesulitan atau kebingungan dalam melakukan setting fitur yang kita butuhkan, Kita bisa hilangkan dengan beberapa cara.
Pertama, tentu harus remote router terlebih dahulu, ktika muncul kotak dialog yang menginformasikan tentang default konfigurasi seperti gambar pertama pada artikel ini, pilih opsi "Remove Configuration". Atau jika ternyata default konfigurasi sudah terpasang, bisa dihilangkan dengan reset atau netinstall.
Jadi, mulai sekarang tidak perlu bingung atau bahkan panik ketika Router tidak bisa diremote saat pertama kali.
Selanjutnya kita diperintahkan untuk memilih interface mana yang akan menjalankan DHCP server. Pada contoh ini saya memilih interface yang terhubung ke jaringan local, yaitu “ether2-LAN”. Kemudian klik next.
Pada bagian ini kita akan isikan network ID dari IP address jaringan local. Secara default akan terisi menyesuaikan IP address yang digunakan. Klik next.
Kemudian isikan IP address yang nantinya akan menjadi default gateway pada sisi klien. Secara default akan terisi IP address yang digunakan mikrotik. Klik next.
Selanjutnya kita akan menentukan range IP address yang bisa digunakan oleh klien nantinya.
Select DNS Servers
IP DNS yang kita masukan pada bagian ini, nantinya akan menjadi DNS yang digunakan oleh klien. Misal pada contoh ini, saya menggunakan DNS 8.8.8.8. Jika sudah klik next.
Ini merupakan wizard terakhir. Pada bagian ini akan menentukan berapa lama waktu peminjaman IP address yang boleh dilakukan oleh setiap klien. Secara otomatis sudah terisi. Kamu bisa menyesuaikannya dengan keinginan kamu. Jika sudah klik next.
Ether 3 sampai ether terakhir akan diberi nama ether3-slave-local. Pada interface ini, setting master-port akan diarahkan ke ether2 sehingga berada dalam segmen jaringan yang sama dengan interface ether2.
Ethernet Default konfigurasi akan memberi nama interface yang dimaksudkan agar pengguna lebih mudah dalam menentukan di interface mana kabel akan dipasang.Ether 1 akan diberi nama ether1-gateway dengan asumsi user akan memasang kabel yang terhubung dengan internet ke ether1.
- Ether 2 , akan diberi nama etherx-master-local.
IP AddressDefault konfigurasi akan memasang IP address untuk interface yang terkoneksi ke jaringan lokal dengan IP Address 192.168.88.1/24. Sehingga nantinya jaringan lokal akan menggunakan segmen network 192.168.88.0/24.
Namun hai ini tidak berlaku untuk produk yang memiliki 1 interface ethernet, RB411 series, RB433 series, RB435 series, RB800 series, CCR series dan RB1000 series. IP address tetap terpasang di interface ether1.
DHCPDHCP Server akan diajalankan oleh default konfigurasi di interface yang terkoneksi ke jaringan lokal. Client cukup konek ke interface ethernet selain ether1, maka secara otomatis akan mendapatkan ip address.
Default konfigurasi juga menjalankan service DHCP Client di interface ether1 yang diasumsikan akan terkoneksi ke internet. ISP biasanya memberikan IP address secara dynamic sehingga client tidak perlu kesulitasn setting IP address, gateway, dns, dll. Jika ISP atau modem secara otomatis memberikan ip address, maka cukup koneksikan kabel dari internet/ISP ke ether1 router MikroTik, maka router sudah bisa mendapatkan IP address dan terkoneksi ke internet.
WirelessUntuk perangkat yang memiliki embedded interface wireless, juga terdapat default konfigurasi untuk beberapa setting tergantung kondisi hardware router tersebut.
Mode, untuk perangkat yang memiliki lisensi leve 4 keatas, secara default akan menggunakan mode "AP Bridge", sedangkan untuk router yang memiliki lisensi level 3 menggunakan mode station.
Band, jika router hanya support di 2Ghz dan support MIMO, maka akan menggunakan band "2Ghz-b/g/n" dan router yang hanya support 5Ghz dan MIMO akan menggunakan band "5Ghz-a/n".
Frekuensi, pada roiter yang support 2Ghz akan menggunakan frekuensi 2412. Dan router yang support 5Ghz akan menggunakan frekuensi 5300.
Chain, untuk router yang sudah mendukung dual chain, setting default akan menggunakan mengaktifkan chain 0,1. dan untuk router yang masih single chain, hanya akan menggunakan chain 0.
Security Profile, default konfig akan membuat security profile dengan serial number router sebagai WPA dan WPA2 Key.
SSID, akan ditentukan berdasarkan mac-address interface wireless. biasanya akan diset SSID "MikroTik-[Enam Digit Terakhir MAC-Address]"
Selain memberikan beberapa setting diatas, interface wireless juga akan di-bridge dengan interface ethernet lokal sehingga jaringan wireless berada dalam segmen yang sama dengan jaringan kabel.
Untuk perangkat yang dengan tambahan interface wireless yang terpasang di port MiniPCI akan di-disable.
Firewall
Ada beberapa rule firewall yang akan dibuat oleh default konfigurasi untuk kemanan router dan untuk menghemat resource router dengan melakukan drop paket yang tidak dibutuhkan. Berikut rule firewall default konfigurasi :
/ip firewall filter add chain=input action=accept protocol=icmp comment="default configuration" filter add chain=input action=accept connection-state=established in-interface=ether1-gateway comment="default configuration" filter add chain=input action=accept connection-state=related in-interface=ether1-gateway comment="default configuration" filter add chain=input action=drop in-interface=ether1-gateway comment="default configuration" nat add chain=srcnat out-interface=ether1-gateway action=masquerade comment="default configuration" |
TipsDefault Konfigurasi bisa di edit atau dihilangkan sesuai dengan kebutuhan. Jika ternyata default konfigurasi malah membuat kita kesulitan atau kebingungan dalam melakukan setting fitur yang kita butuhkan, Kita bisa hilangkan dengan beberapa cara.
Pertama, tentu harus remote router terlebih dahulu, ktika muncul kotak dialog yang menginformasikan tentang default konfigurasi seperti gambar pertama pada artikel ini, pilih opsi "Remove Configuration". Atau jika ternyata default konfigurasi sudah terpasang, bisa dihilangkan dengan reset atau netinstall.
Jadi, mulai sekarang tidak perlu bingung atau bahkan panik ketika Router tidak bisa diremote saat pertama kali.
Selanjutnya kita diperintahkan untuk memilih interface mana yang akan menjalankan DHCP server. Pada contoh ini saya memilih interface yang terhubung ke jaringan local, yaitu “ether2-LAN”. Kemudian klik next.
Pada bagian ini kita akan isikan network ID dari IP address jaringan local. Secara default akan terisi menyesuaikan IP address yang digunakan. Klik next.
Kemudian isikan IP address yang nantinya akan menjadi default gateway pada sisi klien. Secara default akan terisi IP address yang digunakan mikrotik. Klik next.
Selanjutnya kita akan menentukan range IP address yang bisa digunakan oleh klien nantinya.
Select DNS Servers
IP DNS yang kita masukan pada bagian ini, nantinya akan menjadi DNS yang digunakan oleh klien. Misal pada contoh ini, saya menggunakan DNS 8.8.8.8. Jika sudah klik next.
Ini merupakan wizard terakhir. Pada bagian ini akan menentukan berapa lama waktu peminjaman IP address yang boleh dilakukan oleh setiap klien. Secara otomatis sudah terisi. Kamu bisa menyesuaikannya dengan keinginan kamu. Jika sudah klik next.
Rule pertama di firewall tersebut akan menijinkan koneksi ICMP yang menuju ke router. Rule kedua mengijinkan koneksi yang sudah memiliki status established menuju ke router. Rule ketiga mengijinkan koneksi yang sudah memiliki status related yang juga menuju router. Rule keempat akan melakukan drop setiap koneksi menuju router yang masuk melalui interface ether1-gateway. Dan rule terakhir merupakan rule NAT yang mengijinkan client dibawah router untuk meminjam ip router agar bisa terkoneksi ke jaringan internet.
2.Misalnya pada Mikrotik ini dengan Interface bernama LAN dan WAN. IP Address WAN adalah 192.168.42.75 dan IP Address LAN adalah 192.168.1.1. Lebih detailnya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini :
Untuk memulai konfigurasi Firewall, kita pilih menu : IP –> FIREWALL. Selanjutnya kita dapat menambahkan pengaturan Firewall secara Logika.
3. Perbanyak latihan dengan giat dan teliti kalau mau cepat hafal ditulis langkah-langkahnya di buku
4. Mengubah setting Bandwidth anda, Bandwidth merupakan luas cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal untuk keperluan transmisi data. Pada umumnya bandwidth pada setting default komputer hanya berkisar pada angka 20% saja. Agar koneksi internet anda maksimal, gunakanlah nilai bandwidth yang lebih besar lagi dengan mengubah setting pada computer configuration
5.DHCP server dapat pada setiap interfaces di router MikroTik. Untuk kemudahan setting DHCP server, silahkan Anda tambahkan IP address pada interface di router mikrotik yang nantinya akan Anda fungsikan sebagai DHCP server. Jika sudah diberi IP address, ikutilah langkah-langkah di bawah ini. (Saya menggunakan winbox untuk mempermudah konfigurasi)
Untuk memulai settingan, klik menu IP, kemudian pilih DHCP Server. Nanti akan muncul jendela DHCP server, kemudian klik DHCP Setup.
Select interface to run DHCP server on
Select network for DHCP addresses
Select gateway for given network
Select pool of ip addresses given out by DHCP Server
Secara default akan terisi meyesuaikan jumlah host valid dari IP address yang digunakan. Jika terasa terlalu banyak, atau kita ingin menyesuaikannya sendiri, kita bisa mengubah range tersebut. Jika sudah ditentukan range IP address yang akan digunakan, klik next.
Select lease time
“Setup has completed successfully”. Klik OK saja. Ini adalah pesan yang menandakan bahwa setting DHCP server telah berhasil. Dan pada table DHCP server juga akan muncul secara otomatis informasi tentang DHCP server yang baru dibuat tadi.
Oke, setting DHCP server telah selesai. Sekarang adalah saatnya pengetesan pada sisi klien. Pada sisi klien kita hanya perlu mengkoneksikan secara fisik saja (baik via wireless atau kabel). Jangan berikan settingan apapun pada pengaturan IP address, biarkan semuanya kosong. Karena nanti IP address dan parameter lainnya akan terisi dengan sendirinya. Lihat gambar dibawah ini untuk lebih jelasnya.
6. Salah satu fitur mikrotik yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalah ini adalah dengan PCQ, PCQ merupakan salah satu cara melakukan manajemen bandwidth yang cukup mudah dimana PCQ bekerja dengan sebuah algoritma yang akan membagi bandwidth secara merata ke sejumlah client yang aktif. PCQ ideal diterapkan apabila dalam pengaturan bandwidth kita kesulitan dalam penentuan bandwidth per client.
7.Cek Ip default 192.168.1.1 mungkin anda bisa saja salah dalam memasukkan Ip Addressnya, kemudian pada Menu Wireless, lalu pilih Wireless Mac Filtering, pada bagian ini ada beberapa menu yang perlu diperhatikan yaitu Deny (Mac Address yang anda masukkan tidak bisa terkoneksi ke Hotspot) dan Allow (Mac Address yang anda masukkan bisa terkoneksi ke Hotspot)8. Periksa langkah dalam penyetingan acces point anda sudah benar Atau tIdak, perhatikan dengan teLiti
9. Pastikan anda benar dalam langkah penyetingannya, lihat lagi dengan teliti. Jika masih salah ulangi lagi sampai berhasil
10.Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b